Jumat, 10 Januari 2014

Etika Islam dalam Menghargai Karya Orang Lain



Etika Islam Dalam Menghargai Karya Orang Lain

Oleh:
Hadia Fitriana

Rasulullah SAW bersabda:
Artinya:
“Bekerja mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap muslim.”
(H.R.Tabrani)

            Sebelumnya, kata karya berasal dari bahasa Sansekerta, yang persamaan katanya adalah kerja, usaha, dan ikhtiar.Sedangkan,mengargai karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia.Oleh karena itu, setiap Muslim atau Muslimah hendaknya berkarya atau bekerja sesuai dengan etika islam, yaitu:
  • Melandasi setiap kegitan kerja dengan niat semata-mata ikhlas karena Allah untuk memperoleh rida-Nya. Pekerjaan yang halal bila dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tentu akan memperoleh pahala ibadah.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT tidak akan menerima amalan melainkan amalan yang ikhlas untuik memperoleh keridaan-Nya.” (H.R.Ibnu Majah)
  • Mencintai pekerjaannya, karena pekerja yang mencintai pekerjaannya, biasanya akan melaksanakan kegiatan kerjanya dengan semangat, antusiasme tinggi, dan suka hati sehingga akan meraih hasil kerja yang optimal.
  • Mengawali setiap kegiatan kerja dengan ucapan basmalah. Rasulullah SAW bersabda, “ Setiap urusan yang baik (bermanfaat), yang tidak dimulai dengan ucapan basmalah (bismillahirrahmanirrahim) maka terputus berkahnya.” (H.R.Abdul Qahir dari Abu Hurairah)
  • Melaksanakan setiap kegiatan kerja dengan cara yang halal. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah adalah zat yang baik, mencintai yang baik (halal) dan tidak memerima (sesuatu) kecuali yang baik dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mikmin sesuatu yang diperintahkan kepada para utusan-Nya.” (H.R.Muslim dan Tarmizi)
  • Tidak melakukan kegiatan kerja yang bersifat mendurhakai Allah dan hukumnya haram. Misalnya,bekerja sebagai germo, pencatat riba (rentenir), dan pelayan bar. Rasulullah bersabda:


Artinya:
“Tidak ada ketaatan terhadap makhluk, untuk mendurhakai sang Pencipta.” (H.R. Ahmad bin Hanbal)
·         Tidak membebani diri, alat-alat produksi, dan hewan pekerja dengan pekerjaan-pekerjaan di luar batas kemempuan.
·         Memiliki sifat-sifat terpuji, seperti jujur, dapat dipercaya, gemar tolong menolong dalam kebaikan, dan profesional dalam kerjanya.
·         Bersabar apabila menghadapi hambatan-hambatan dalam kerjanya da bersyukur apabila memperoleh keberhasila.
·         Menjaga keseimbangan antara kerja yang manfaatnya untuk kehidupan di dunia dan ibadah/kerja yang manfaatnya untuk kehidupan di akhirat. Seseorang yang sibuk bekerja sehingga meninggalkan salat lima waktu, tidak sesuai dengan etika islam. Rasulullah SAW bersabda,
“ Bekerjalah untuk kepentingan duniawi seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok.” (H.R.Ibnu Asakir)

Menurut fitrahnya,setiap manusia akan merasa senang apabila hasil karyanya dihargai orang lain.Menghargai karya orang lain termasuk perilaku terpuji yang harus dilakukan, sedangkan sebaliknya, menghina, dan mencela merupakan perilaku buruk yang harus dijauhi.Menghina dan mencela termasuk perilaku buruk, karena orang yang hasil karyanya dihina dan dicela biasanya akanmerasa sakit hati.
Rsulullah SAW menghargai, menyetujui dan mendorong umatnya untuk melakukan usaha-isaha agar hasil karyanya yang bermanfaat itu menungkat ke arah yang lebih maju.
Adapun maksud dan tujuan dalam menghargai karya orang lain yang dapat bermanfaat bagi setiap orang, yaitu:
  • Menjalin hubungan tali kasih sayang (silaturahmi), khususnya antara yang memberi penghargaan dan yang diberi penghargaan. Rsulullah SAW bersabda, “ Setiap yang ingin rezekinya dilapangkan Allah, atau ingin usianya dipanjangkan, maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (H.R. Muslim)
  • Membuat senang atau gembira orang yang hasil karyanya dihargai. Rasulullah SAW bersabda kepada dua sahabatnya yang diutus ke negeri Yaman:


Artinya:
“Mudahkanlah (mereka penduduk Yaman) dan jangan kamu persulit, gembirakanlah dan jangan kamu takut-takuti, serta rukunlah kamu berdua dan jangan berselisih.” (H.R. Bukhari)

  • Mendorong orang yang hasil karyanya dihargai, agar mempertahankan dan meningkatkan kualitas hasil karyanya ke arah yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang amal uahanya lebih baik dari kemarin, maka orang itu termasuk yang beruntung, dan jika amal usahanya sama dengan kemarin termasuk orang yang merugi, dan jika amal usahanya lebih buruk dari yang kemarin maka oarang itu termasuk yang tercela.” (H.R. Tabrani)
  • Menjauhkan diri dari suka menghina dan mencela hasil karya orang lain, karena merupakan perilaku buruk yang akan mendatngkan kerugian.
Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:


Artinya:
“Seorang mukmin itu bekanlah orang yang suka mencela (menista), mengkutuk, berbuat keji, dan berlaku kasar (keji dan kotor kata-katanya).” (H.R. Turmuzi)

  •  
    Meningkatkan taraf hidup orang yang diberi penghargaan, apabila penghargaan yang diberikan itu berupa sejumlah uang, tugas belajar, atau menaikkan pangkatnya ke pangkat yang lebih tinggi.

 Meningkatkan taraf hidup merupakan dambaan setiap orang dan juga merupakan fitrah umat manusia. Insya Allah seorang manusia akan meningkat taraf hidupnya ke arah yang lebih tinggi apabils ia berusaha dengan sungguh-sungguh. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum (kecuali) bila mereka sendiri mengubah keadaanya.” (Q.S.Ar-Ra’du, 13:11)

Cara atau Sikap Menghargai Karya Orang Lain
            Islam sangat menganjurkahn umatnya agar saling menghargai satu sama lain. Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang santun yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di luar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk mendidk jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun.Dengan demikian menghargai karya orang lain dapat diwujudkan melalui beberapa cara, yaitu:
  1. Menghargai karya orang lain dengan sikap, misalnya bermanis mika mau bertegur saa bila berjumpa dengan orang yang berkarya.Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya:“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat meratai manusia dengasn hartamu, akan tetapi kamu dapat meratai mereka dengan bermanis muka dan akhlak yang baik.” (Dikeluarkan oleh Abu Ya’li dab disahihkan oleh Hakim)

  1.  
    Menghargai karya orang lain dengan ucapa/lisan. Misalnya dengan pujian dan pernyataan bahwa hasil karyanya bernilai tinggi.
Namu pujian yang mengandung unsur dusta, tidak sesuai dengan kenyataan yang sebernarnya, dan dengan maksud untuk mencari muka, termasuk akhlak tercela yang tidak disukai oleh Rasulullah SAW.
Sebuah hadis Nabi SAW menebutkan, “Dari Abu Musa r.a. dia berkata, “ Nabi SAW mendengar seorang laki-laki memiji oarang lain dan melebih-lebihkan dalam memujinya (mengandung unsur dusta) maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Telah kamu hancurkan (telah kamu patahkan) punggung orang laki-laki itu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
  1. Menghargai hasil karya orany lain melalui tulisan. Misalnya, seorang siswa/siswi SMA kelas 3, yang nilai ujian akhirnya paling tinggi dari seluruh siswa/siswi peserta ujian akhir di sekolah memperoleh piagam penghargaan yang ditandatangani oleh kepala sekolahnya.
  2. Menghargai hasil karya seseorang melalui pemberian suatu hadiah yang berharga. Misalnya, seorang karyawan perusahaan yang dinilai berdedikasi tinggi pada perusahaan dan sumbangan tenaga, pikiran dan keahliannya sanngat besar, memperoleh hadiah dariperusahaannya berupa tiket untuk pergi menunaikan ibadah haji. Pemberian hadiah kepada seseorang dengan maksud untuk menghormatinya dan menghargai prestasinya, merupakan suruhan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:


Artinya:
“Saling memberi hadiahlah sesama kamu, niscaya kamu semua akan saling mencintai.” (H.R. Baihaqi)
  1. Menghargai hasil karya seseorang dengan perbuatan. Misalnya,
Mengucapkan selamat kepada orang yang hasil kerjanya berprestasi disertai dengnan salilng berjabat tangan.
Rasulullah SAW bersabda:



Artinya:“Saling berjabat tanganlah kamu karena hal itu akan menghilangkan rasa dengki,” (H.R. Bukhari-Muslim)
Jika yang berkarya itu seorang muslim/muslimah, penuhilah hak-haknya sebagai seorang yang beragama islam. Hadis Nabi SAW menyebutkan:
“Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda hak Muslim terhadap Muslim lainnya itu ada enam:
a.       Apabila engkau bertemu dengannya, berilah salam
b.      Apabila engkau diundang, penuhilah
c.       Apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasiaht
d.      Apabila dia bersin dengan memuji Allah, doakanlah
e.       Apabila dia sakit, jenguklah
f.       Apabila dia mati, antarkanlah jenazahnya ke kubur.
(H.R.Muslim)
6.   Tidak boleh bersikap iri hati dan dengki kepada orang yang hasil karyanya berprestasi.
      Rasulullah SAW bersabda:


      Artinya:
      “Jauhilah olehmu sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki itu dapat menghapus kebaikan, sebagaimana api dapat memusnahkan kayu bakar.” (H.R. Daud dari Abu Hurairah)
7.   Dilarang mengambil hak atau keuntungan yang mestinya diterima hanya oleh orang yang berkarya, sehingga orang yang berkarya merasa atau mengalami kerugian. Misalnya, membajak buku hasil karya seorang penulis.

Bahaya Mengabaikan atau Tidak Menghargai Karya Orang Lain
·         Membahayakan Keimanan
Tidak menghargai karya orang lain menunjukkan sikap mental yang tidak sehat. Sikap tersebut akan dapat membawa kita pada sikap iri hati, dengki, hingga suuzan pada oarang lain. Hal ini tentu saja berbahaya bagi keimanan kita kepa-Nya.
·         Membahayakan Akhlak
Seseorang yang terbelit olegh perasaan tamak dan tidak perduli lagi dengan hasil karya orang lain akan terdorong untuk kejahatan lainnya. Sikap tamak dan tiadanya rasa penghargaan pada hasil karya orang lain berpotensi menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya meskipun melanggar aturan agama.
·         Membahayakan Masyarakat
Apabila sikap tidak menghargai karya orang lain dan sikap tamak bergabung menjadi satu, lalu dilanjutkan dengan tindakan kejahatan untuk memperkaya diri, maka mulailah dampak pada masyarakat terjadi. Kita dapat dengan jelas melihat hal ini dalam kejahatan pembajakan hasl karya sebuah buku.

Hikmah Menghargai Karya Orang Lain
            Menghargai karya orang lain mengandung beberapa hikmah, antara lain:
1)      Terjalinnya hubungan yang harmonis dan terwujudnya ketentraman di lingkungan keluarga maupun masyarakat
2)      Akan dihargai oleh orang lain
3)      Menyenangkan orang lain
4)      Memberi penghargaan kepada orang lain, nilainya seperti sedekah, walaupun hanya dengan penghormatan berupa senyuman.
5)      Menjalin silahturahmi dengan orang-orang yang berkarya.

Jadi,Perilaku menghargai karya orang lain hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi suatu kebiasaan.Kebiasaan menghargai
karya orang lain hendaknya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat bekerja di kantor-kantor pemerintah ataupun perusahaan-perusahaan swasta, juga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Jika kebiasaan menghargai karya orang lain dilaksanakan dalam lingkungan-lingkungan pergaulan tersebut, tentu akan mendatangkan manfaat yang banyak.
Dengan demikian, agar tercipta kerjasama yang baik diantara sesama muslim dalam harga-menghargai, maka kerjasama tersebut harus kita landasi dengan  ikhlas,dengan niat ingin bersilaturahmi,ingin membuat orang yang berkarya  senang,menjauhkan diri dari sikap dengki maupun iri terhadap karya orang lain, serta dilandasi dengan semangat saling hormat-menghormati terhadap sesama.



Referensi

Syamsuri.H.Drs.2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga.
Anharrurrohman Hakim.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk SMA/MA  Kelas XI.Solo:Fokus.

2 komentar: